Artikel
DEMONSTRASI PEMBUATAN WINE JERUK ASLI DESA DAUSA SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA
Landasan Teori Mengapa Wine?
Wine adalah minuman hasil fermentasi dari buah anggur spesies Vitis Vinifera, yang pada proses akhirnya akan menghasilkan berbagai macam jenis wine seperti Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Fruit Wine, Sweet Wine dan Fortified Wine, Namun tanpa kita ketahui bahwa wine bisa saja dihasilkan selain dari buah anggur, misalnya adalah jeruk bahkan kopipun bisa menjadi wine.
Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba seperti bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan memberikan hasil yang dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba penyebab penyakit dan penyebab kerusakan. Mikroba fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan menghasilkan asam laktat, khamir (ragi) menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan tempe.
Proses fermentasi wine memanfaatkan mikroorganisme yang sering disebut dengan ragi. Bagi kalangan awam, istilah ragi sudah sering didengar. Ragi digunakan untuk pembuatan roti, minuman keras, beberapa jenis makanan tradisional seperti tape, tahu, tempe. Ragi juga digunakan dalam produksi ethanol baik dalam skala industri besar maupun kecil. Penggunaan ragi diantaranya saccaromyces sebagai pembuat roti dan alcohol. Alkohol, disebut juga etanol, etil alkohol, alkohol murni, atau alkohol absolut, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. alkohol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Fermentasi dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan hasilnya, yaitu fermentasi alkoholik dan fermentasi non alkoholik Fermentasi alkoholik merupakan suatu proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produknya, biasanya dilakukan oleh ragi. Fermentasi alkohol menghasilkan hanya 2 ATP/molekul glukosa. Starter adalah kultur yang digunakan sebagai tempat biakan khamir sebelum dilakukan proses fermentasi sebenarnya agar khamir yang digunakan sebagai biakan dapat berkembang baik dalam lingkungan tempatnya berkembang kelak. Starter adalah campuran liquid antara nutrien dan gula Starter berfungsi untuk memperpendek masa adaptasi dari mikroorganisme schingga dapat mempercepat proses fermentasi dan menyempurnakan hasl fermentasi.
Wine Jeruk adalah suatu minuman beralkohol yang rasanya manis kecut, berbau harum dan dibuat dengan cara fermentasi sari buah jeruk oleh suatu mikroorganisme, yaitu ragi (yeast) dari jenis Saccharomyces cerevisiae. Wine selain dari buah jeruk dapat pula dibuat dari sari buah-buahan yang seperti jeruk, apel,tomat, mangga, papaya, pisang, dan lain-lain. Hasil fermentasi berbau harum karena mengandung ester dari asam yang berasal dari buah-buahan dengan alkohol yang reaksinya. C12H22011 + H20 →2C6H12O6 → C2H5OH + 4CO2
Mengapa Wine Yang Harus dijadikan Potensi Desa?
Desa Dausa, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan salah satu desa dengan penghasil perkebunan yang cukup tinggi, baik dari kopi ataupun jeruk, namun perihal jeruk seringkali harga yang ditawarkan pada buah jeruk jauh lebih rendah ketika semua jeruk secara bersamaan dipanen, maka dari itu pada saat harga jeruk jauh rendah bisa kita insiasi dengan membuat sebuah produk yang berharga jual tinggi namun bisa kita buat dari potensi yang kita milliki, maka dari itu muncullah ide untuk membuat wine dari buah jeruk dengan nama” WD(Wine Dausa), dengan harapan nantinya ini akan menjadi salah satu pendapatan masyarakat di desa.
Bagaimana Cara Pembuatan Wine Jeruk?
Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan:
Bahan
- 1kg buah jeruk kupas
- 1kg gula pasir/gula aren
- Air 1 liter
Alat
- Jirigen / galon
- Selang kecil
- Corong
- Lem Tembak
- Panci
- Kompor
- Toples Kaca
- Lap bersih
- Pisau
- Alat pemeras jeruk
- Botol
Cara Pembuatan
- Jeruk dikupas, lalu diperas untuk mendapatkan airnya.
- Air perasan jeruk ditambahkan air dan gula lalu direbus sampai mendidih dan gula larut.
- Dinginkan selama beberapa menit sebelum dimasukan ke dalam jirigen
- Masukan larutan gula dan air jeruk ke dalam jirigen dan ditambahkan ±10gram ragi. (jirigen sebelumnya sudah dimodifikasi dengan penambahan botol yang ditempelkan di jirigen).
- Jirigen ditutup dengan tutup yang sudah dimodifikasi (Ditambahkan selang kecil ditutup jirigen, untuk tutup jirigen jangan sampai ada udara yang masuk).
- Gelas yang sudah ditempel dijirigen ditambahkan air dan ujung selang pada jirigen dimasukan kedalam botol. Ujung selang harus terendam. Jika air sudah mulai habis / melewati selang, ditambahkan air kembali.
- Setelah semua terpasang dengan baik, proses fermentasi berlangsung selama ±6 bulan untuk menghasilkan kualitas wine yang bagus/enak.
- Setelah 6 bulan, hasil fermentasi disaring dengan saringan yang sudah disiapkan berupa corong yang berisi tisu. Bentuk penyaringan berupa 3 tingkatan corong.
- Setelah disaring, akan masih ada sedikit ragi yang masih tersisa. Penyaringan selanjutnya dilakukan setelah 3 bulan dari penyaringan pertama.
- Wine sudah bisa diminum ketika 6 bulan setelah proses fermentasi (ketika penyaringan pertama). Tetapi lebih bagus jika wine didiamkan lebih lama, karena semakin lama akan sekamin enak rasa wine yang di produksi.